Dalam industri perhotelan, metrik operasional sangat penting untuk mengevaluasi kinerja dan mengidentifikasi peluang peningkatan pendapatan. Salah satu indikator yang sering digunakan namun sering kali kurang dipahami secara optimal adalah Double Occupancy. Artikel ini membahas secara lengkap mengenai pengertian, cara perhitungan, serta strategi peningkatan Double Occupancy untuk membantu manajemen hotel dalam mengambil keputusan yang lebih tepat.
Double Occupancy merujuk pada kondisi ketika sebuah kamar hotel dihuni oleh dua orang tamu. Dalam konteks manajerial, istilah ini digunakan untuk menggambarkan rata-rata jumlah tamu per kamar yang terjual. Metrik ini sangat berguna dalam analisis pendapatan per kamar serta dalam merancang strategi penetapan harga (pricing strategy).
Double Occupancy memiliki dampak langsung terhadap Revenue per Available Room (RevPAR) dan Total Revenue. Ketika dua tamu menginap dalam satu kamar:
Untuk menghitung Double Occupancy, berikut adalah rumus dasarnya:
Double Occupancy = Jumlah Total Tamu / Jumlah Kamar Terjual
Jika pada suatu malam, hotel menjual 100 kamar dan jumlah tamu yang menginap sebanyak 150 orang, maka:
Double Occupancy = 150 / 100 = 1,5
Ini berarti, rata-rata terdapat 1,5 tamu per kamar yang terjual, atau dengan kata lain, 50% dari kamar ditempati oleh dua orang.
Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh manajemen hotel untuk meningkatkan tingkat Double Occupancy:
Tawarkan harga khusus untuk tamu yang menginap berdua, seperti:
Dorong tamu untuk membawa pasangan atau keluarga dengan menawarkan:
Libatkan agen perjalanan dan online travel agent (OTA) dalam memasarkan kamar untuk dua orang, terutama pada:
Gunakan Revenue Management System (RMS) untuk menyesuaikan tarif berdasarkan permintaan, sehingga mendorong lebih banyak pemesanan untuk dua orang.
Tampilkan keunggulan kamar untuk dua orang di website dan OTA:
Contohnya seperti Asyana Group, merupakan grup hotel bintang 3 dengan fasilitas lengkap, mewah dan harga murah.
Double Occupancy bukan hanya angka statistik, tetapi merupakan indikator penting yang mencerminkan efisiensi pemanfaatan kamar dan potensi peningkatan pendapatan hotel. Dengan memahami cara menghitung dan menerapkan strategi yang tepat, hotel dapat meningkatkan profitabilitas tanpa harus menambah jumlah kamar atau tamu secara signifikan. Dalam dunia perhotelan yang semakin kompetitif, optimalisasi metrik seperti Double Occupancy menjadi kunci keberhasilan sebuah hotel dalam jangka panjang. Jadi manajemen hotel harus cermat dalam memanfaatkan sedikit peluang untuk meningkatkan pendapatan hotel.
Asyana Hotel Group merupakan penyedia kamar hotel bintang dengan harga termurah.