Edukasi Perhotelan

Double Occupancy dalam Industri Perhotelan: Cara Hitung & Strategi Peningkatan

Dalam industri perhotelan, metrik operasional sangat penting untuk mengevaluasi kinerja dan mengidentifikasi peluang peningkatan pendapatan. Salah satu indikator yang sering digunakan namun sering kali kurang dipahami secara optimal adalah Double Occupancy. Artikel ini membahas secara lengkap mengenai pengertian, cara perhitungan, serta strategi peningkatan Double Occupancy untuk membantu manajemen hotel dalam mengambil keputusan yang lebih tepat.

Apa Itu Double Occupancy?

Double Occupancy merujuk pada kondisi ketika sebuah kamar hotel dihuni oleh dua orang tamu. Dalam konteks manajerial, istilah ini digunakan untuk menggambarkan rata-rata jumlah tamu per kamar yang terjual. Metrik ini sangat berguna dalam analisis pendapatan per kamar serta dalam merancang strategi penetapan harga (pricing strategy).

Mengapa Double Occupancy Penting?

Double Occupancy memiliki dampak langsung terhadap Revenue per Available Room (RevPAR) dan Total Revenue. Ketika dua tamu menginap dalam satu kamar:

Rumus Perhitungan Double Occupancy

Untuk menghitung Double Occupancy, berikut adalah rumus dasarnya:

Double Occupancy = Jumlah Total Tamu / Jumlah Kamar Terjual

Contoh Kasus:

Jika pada suatu malam, hotel menjual 100 kamar dan jumlah tamu yang menginap sebanyak 150 orang, maka:

Double Occupancy = 150 / 100 = 1,5

Ini berarti, rata-rata terdapat 1,5 tamu per kamar yang terjual, atau dengan kata lain, 50% dari kamar ditempati oleh dua orang.

Interpretasi Hasil

Strategi Meningkatkan Double Occupancy

Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh manajemen hotel untuk meningkatkan tingkat Double Occupancy:

1. Paket Promosi untuk Pasangan atau Keluarga

Tawarkan harga khusus untuk tamu yang menginap berdua, seperti:

2. Cross-Selling dan Upselling

Dorong tamu untuk membawa pasangan atau keluarga dengan menawarkan:

3. Kerja Sama dengan Agen Perjalanan

Libatkan agen perjalanan dan online travel agent (OTA) dalam memasarkan kamar untuk dua orang, terutama pada:

4. Penyesuaian Tarif Dinamis

Gunakan Revenue Management System (RMS) untuk menyesuaikan tarif berdasarkan permintaan, sehingga mendorong lebih banyak pemesanan untuk dua orang.

5. Optimalkan Konten dan Foto Kamar

Tampilkan keunggulan kamar untuk dua orang di website dan OTA:

Contohnya seperti Asyana Group, merupakan grup hotel bintang 3 dengan fasilitas lengkap, mewah dan harga murah.

Kesimpulan

Double Occupancy bukan hanya angka statistik, tetapi merupakan indikator penting yang mencerminkan efisiensi pemanfaatan kamar dan potensi peningkatan pendapatan hotel. Dengan memahami cara menghitung dan menerapkan strategi yang tepat, hotel dapat meningkatkan profitabilitas tanpa harus menambah jumlah kamar atau tamu secara signifikan. Dalam dunia perhotelan yang semakin kompetitif, optimalisasi metrik seperti Double Occupancy menjadi kunci keberhasilan sebuah hotel dalam jangka panjang. Jadi manajemen hotel harus cermat dalam memanfaatkan sedikit peluang untuk meningkatkan pendapatan hotel.